Address
Jl. Sahabat KM. 23 Kp. Budi Mulya, Kijang, Bintan, Kepulauan Riau
Phone

Tinjau Pedangkalan Pelabuhan Pangkalbalam, Gubernur Siapkan Dua Solusi


Gubernur Kepulauan Bangka Belitung (Babel) Hidayat Arsani meninjau langsung pedangkalan akibat sedimentasi di jalur Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Rabu (30/4/2025).

Gubernur Hidayat mempunyai dua siasat atau solusi untuk mengatasi pedangkalan alur kapal di jalur Pelabuhan Pangkalbalam tersebut yakni upaya pengerukan dengan menggandeng PT. Timah dan pemindahan pelabuhan barang dan penumpang dari Pelabuhan Pangkalbalam ini.

“Biaya pengerukan satu tahun Rp1 T, maka saya bersama jajaran mengajak aparat terkait melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana paling air surut, isunya air surut 80 centimeter sedangkan kita butuh air 4 meter minimal,” kata Hidayat.

Menurut dia, untuk pengerukan alur pelabuhan ini memerlukan anggaran setidaknya Rp1 Triliun, sementara anggaran di Pemerintah Provinsi Babel tidak tersedia. Ia mewacanakan jika tidak bisa dilakukan pengerukan maka pelabuhan di Belinyu Bangka dan Sadai Bangka Selatan dipikirikan untuk digunakan.

“Untuk solusinya kita memikirkan pelabuhan Sadai dan Belinyu apabila ini tidak bisa dilaksanakan ternyata, mohon maaf pelabuhan-pelabuhan ini (Pelabuhan Pangkalbalam) hanya untuk nelayan, atau kapal kecil yang bawa batubara, bawa batubara pun beresiko, maka kita sama-sama kita tinjau bersama,” ujarnya.

Lanjut dia, setelah survei dengan tim, ia akan mengambil keputusan yang dilindungi Peraturan Daerah (Perda) untuk payung hukum bagaimana kapal bisa pindah ke Pelabuhan Belinyu untuk ekspor dan Pelabuhan Sadai untuk penumpang seperti ke Jakarta, sementara di Pelabuhan Pangkalbalam ini untuk kapal kecil.

Untuk wacana pengerukan, Hidayat akan berkoordinasi dengan PT Timah untuk dilakukan aktivitas pengerukan di alur dengan dikeluarkan Izin Usaha Pertambangan (IUP), dengan target timah didapatkan dan pasir dijual dengan mengedepankan aturan hukum.

“Target memindahkan pelabuhan secepat mungkin, maka saya undang PT Timah alur ini, maka PT timah bagaimana semua kapal isap untuk mengantisipasi emergency, karena Rp T untuk pengerukan kita tidak punya, APBN kita tidak ada jadi satu satu jalan kapal isap itu minta bantuan untuk kesini supaya ada pengerukan,” ucapnya.

“Ini kan IUP Timah, saya akan menginstruksikan timah untuk pengerukan ini, apabila ada pasir bisa dijual ke Jakarta saya akan membuat LO dengan kejaksaan, izin pengangkutan dan penjualan maka ekonomi kita baik. Timah nya dalam pasir kita ambil, maka ekonomi kita naik sedikit dan kapal dalam enam bulan bisa balik ke sini ada 100 ponton di sini selesai,” katanya.

sumber: https://www.rri.co.id/index.php/daerah/1486213/tinjau-pedangkalan-pelabuhan-pangkalbalam-gubernur-siapkan-dua-solusi